Sifat

Lambang Pramuka Internasional yang
dijahitkan di kerah kanan baju pramuka (untuk wanita)
Lambang Pramuka Internasional yang
dijahitkan di kerah kanan baju pramuka (untuk wanita)
Emblem lokasi wilayah gerakan
pramuka Jakarta Selatan yang dijahitkan di lengan kanan baju pramuka
Emblem lokasi wilayah gerakan
pramuka Jakarta Selatan yang dijahitkan di lengan kanan baju pramuka
Berdasarkan resolusi Konferensi
Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan
mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
* Nasional, yang berarti suatu
organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah
menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara.
* Internasional, yang berarti bahwa
organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus membina dan
mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan
sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan
bangsa.
* Universal, yang berarti bahwa
kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari
bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Fungsi
Dengan landasan uraian di atas, maka
kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
* Kegiatan menarik bagi anak atau
pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan
kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan
harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya
bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
* Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan
lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan
pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela
membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
* Alat bagi masyarakat dan
organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi
organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang
diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja,
dan bukan tujuan pendidikannya.
Tujuan
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik
anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
* anggotanya menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan
kuat keyakinan beragamanya.
* anggotanya menjadi manusia yang
tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
* anggotanya menjadi manusia yang
kuat dan sehat fisiknya.
* anggotanya menjadi manusia yang
menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang
baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa
dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita
Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur
dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Tugas Pokok
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju
ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan
yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan
masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan
tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan
minat peserta didiknya.
Karena kepramukaan bersifat
nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan
kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam
Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam
ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah
dan segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan Pramuka hidup dan bergerak
di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang
berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula
keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orangtua anggota
Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat
menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orangtua anggotanya
dan masyarakat di lingkungannya.
Kelompok umur dan tingkatan
Kelompok umur
Pramuka di Monas
Pramuka di Monas
Kelompok umur adalah sebuah
tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
* Kelompok umur 7-10 tahun disebut
dengan Pramuka Siaga
* Kelompok umur 11-15 tahun disebut
dengan Pramuka Penggalang
* Kelompok umur 16-20 tahun disebut
dengan Pramuka Penegak
* Kelompok umur 21 - 25 tahun
disebut dengan Pramuka Pandega
Ada juga Kelompok Khusus, yaitu
Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan.
Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin
Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian
dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong
Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Tingkatan
Tingkatan dalam kepramukaan adalah
sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu
disebut dengan Syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan
penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak
memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
* Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga
Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
* Tingkatan Pramuka Penggalang :
Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
* Tingkatan Pramuka Penegak :
Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus
yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap
kelompok umur dalam kepramukaan.
Prinsip
Dasar dan Metode
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang
membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem
pendidikan kepramukaan telah menyusun prinsip-prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan,
lalu menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan.
Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari.
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan itu harus diterapkan secara menyeluruh.
Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi
gerakan pendidikan kepramukaan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka
dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan bertumpu pada:
* Keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
* Kepedulian terhadap bangsa dan
tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
* Kepedulian terhadap diri
pribadinya;
* Ketaatan kepada Kode Kehormatan
Pramuka.
Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai
norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan
melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh
pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh
kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral,
baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara
belajar progresif melalui :
* Pengamalan Kode Kehormatan
Pramuka;
* Belajar sambil melakukan;
* Sistem berkelompok;
* Kegiatan yang menantang dan
meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
Perkembangan rohani dan jasmani
pesertadidik;
* Kegiatan di alam terbuka;
* Sistem tanda kecakapan;
* Sistem satuan terpisah untuk
putera dan untuk puteri;
* Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya
tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak
pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai
sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem
terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang
spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri
atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan
satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar
Kepramukaan.
Satya
Satya adalah :
* Janji yang diucapkan secara
sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi
persyaratan keanggotaan;
* Tindakan pribadi untuk mengikat
diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
* Titik tolak memasuki proses
pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan
spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai
dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya"
Dwisatya
Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
* menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.
* setiap hari berbuat kebajikan.
Gerakan Pramuka Indonesia
Trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga
kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena
mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik
menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya,
diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya
di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka
golongan penggalang ,penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk
Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.
* Trisatya untuk penggalang
selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Gerakan Pramuka Indonesia
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
* menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
* menolong sesama hidup dan
mempersiapkan diri membangun masyarakat menepati Dasadarma.
Gerakan Pramuka Indonesia
* Trisatya untuk Penegak, Pandega,
dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Gerakan Pramuka Indonesia
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
* menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
* menolong sesama hidup dan ikut
serta membangun masyarakat menepati Dasadarma.
Gerakan Pramuka Indonesia
Dharma
Dharma adalah :
* Alat proses pendidikan sendiri
yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
* Upaya memberi pengalaman praktis
yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang
dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
* Landasan gerak Gerakan Pramuka
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong
Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati,
memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
* Kode Etik Organisasi dan satuan
Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan
yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan
putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai
dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma"
Dwidharma
Dwidarma Pramuka Siaga
* Siaga berbakti kepada ayah
bundanya.
* Siaga berani dan tidak putus asa.
Dasadharma
Pramuka itu:
* Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
* Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia.
* Patriot yang sopan dan kesatria.
* Patuh dan suka bermusyawarah.
* Rela menolong dan tabah.
* Rajin, terampil, dan gembira.
* Hemat, cermat, dan bersahaja.
* Disiplin, berani, dan setia.
* Bertanggungjawab dan dapat
dipercaya.
* Suci dalam pikiran, perkataan dan
perbuatan.
Gerakan Pramuka Indonesia
Kegiatan
Kegiatan pembinaan peserta didik
dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan tersebut.
Pelaksanaan penggunaannya harus
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat
Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia,
warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan dan
kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai
tujuannya itu harus mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental,
jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka,
melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan
menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Sistem Among
Sistem among adalah sistem
pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta
didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin
menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan,
baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud
untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan
oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan adalah salah satu
alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh
Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan
suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai
dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun
yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang memakai
tanda-tanda itu.
* Tanda Kecakapan Umum.
* Tanda Kecakapan Khusus.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar